BPJPH Tegaskan Insentif Tax Holiday 20 Tahun Berlaku di Kawasan Industri Halal

Hajiumrahnews.com — Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memastikan fasilitas tax holiday selama 20 tahun akan diterapkan di berbagai kawasan industri halal di Indonesia. Kebijakan ini ditujukan untuk menarik minat investor sekaligus memperkuat struktur industri halal nasional.

Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan atau Babeh Haikal menjelaskan bahwa insentif tersebut menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam membangun daya saing sektor halal Indonesia. “Salah satu insentifnya, pelan-pelan kita bilangin. Salah satunya tax holiday itu 20 tahun, sampai kaya gitu, supaya menarik sekali,” ujar Haikal saat ditemui usai Media Gathering BPJPH di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

HIPS Sidoarjo Siap Diresmikan

Menurut Haikal, salah satu kawasan industri halal yang hampir selesai dibangun adalah Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS) di Jawa Timur. Kawasan ini dirancang sebagai pusat produksi dan distribusi halal secara terintegrasi.

“Salah satu yang kita bangun dan siap diresmikan itu Sidoarjo. Satu pabrik di Sidoarjo itu bisa merekrut 6.000-an karyawan. Itu yang paling penting ahli teknologinya, yang perlu kita segerakan pembukaan kawasan industri halal,” jelasnya.

Penerapan tax holiday diproyeksikan langsung berjalan ketika HIPS resmi beroperasi, sehingga investor yang masuk dapat menikmati fasilitas fiskal jangka panjang sejak awal.

Dorongan bagi Ekosistem dan Rantai Pasok Halal

Tax holiday merupakan pengurangan atau pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) Badan bagi perusahaan yang berinvestasi pada sektor prioritas. Pada kawasan industri halal, kebijakan ini diharapkan memperluas kapasitas produksi dan mendorong Indonesia naik dari sekadar pasar menjadi pemain utama dalam rantai pasok halal dunia.

“Jika kita mampu memperkuat ekosistem halal nasional, maka Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi menjadi pemain utama dalam rantai pasok halal dunia,” ujar Haikal.

Ia menegaskan bahwa nilai halal kini telah menjadi standar global yang berpengaruh pada pola konsumsi, keamanan produk, hingga perdagangan internasional. “Halal bukan lagi sekadar persoalan agama saja. Di banyak negara, halal dipandang sebagai standar kualitas, keamanan, dan kesehatan. Halal adalah economic engine yang mendorong pertumbuhan perdagangan global,” tuturnya.

Penguatan kawasan industri halal diharapkan mempercepat transformasi ekonomi, meningkatkan serapan tenaga kerja, dan menempatkan Indonesia pada posisi strategis dalam ekonomi halal global.