Prabowo dan Ma’ruf Bahas Percepatan Badan Syariah Nasional

Hajiumrahnews, Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto menyambangi kediaman Wakil Presiden RI ke-13, KH Ma’ruf Amin, di Depok, Jawa Barat, Ahad (24/8/2025). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka silaturahmi sekaligus berdiskusi mengenai arah pembangunan bangsa ke depan.

“Presiden menyambangi kediaman Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, KH Ma’ruf Amin, dalam rangka silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan. Dalam kunjungannya, kedua pemimpin berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai arah pembangunan bangsa ke depan,” demikian keterangan resmi yang disampaikan melalui akun Instagram @presidenrepublikindonesia, Ahad sore.

Melalui akun pribadinya @kyai_marufamin, Ma’ruf menegaskan bahwa diskusi juga membahas pelaksanaan Pasal 33 UUD 1945. “Termasuk pelaksanaan Pasal 33 UUD 1945 bahwa kekayaan alam harus diberdayagunakan seutuhnya untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” tulisnya.

Sebelumnya, Ma’ruf Amin telah menyampaikan dukungan Presiden Prabowo untuk mempercepat transformasi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menjadi Badan Syariah Nasional. “Insya Allah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah akan segera rebranding menjadi Badan Syariah Nasional. Saya sudah berbicara dengan Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat proses ini,” ujarnya.

Ma’ruf optimistis, badan baru ini akan berperan sebagai motor koordinasi lintas sektor dalam memperkuat kebijakan ekonomi syariah nasional. “Badan Syariah Nasional akan menjadi pihak yang mengorkestrasi berbagai entitas ekonomi syariah yang ada, mulai dari Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, MES, hingga IAEI,” jelasnya.

Transformasi kelembagaan ini dinilai penting mengingat KNEKS selama ini hanya berstatus komite lintas kementerian tanpa kewenangan eksekusi yang kuat. Dengan perubahan menjadi badan, diharapkan koordinasi, pengambilan keputusan, hingga integrasi kebijakan halal, keuangan syariah, dan industri terkait dapat berjalan lebih efektif.

Posisi Indonesia dalam laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2024/2025 juga menegaskan potensi besar. Indonesia kini berada di peringkat ke-3 dunia dengan skor 53,9, naik dari 51,9 pada 2022. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi syariah yang signifikan, sekaligus kebutuhan akan kelembagaan yang lebih solid untuk bersaing di level global.