Hajiumrahnews.com — Setiap pagi di dekat Masjid Albarokah, Tanah Abang, aroma bubur ayam hangat menyapa para pejalan kaki dan jamaah yang baru selesai salat Subuh. Di balik gerobak sederhana bertuliskan “Bubur Bismillah”, berdiri sosok Dede Jaenal Aripin, atau akrab disapa Kang Dede Gondés, yang telah mengaduk bubur penuh doa sejak 2004.
“Setiap kali ambil bubur ke mangkok, saya baca bismillah. Kadang satu mangkok bisa lima kali baca bismillah,” ujar Dede sambil tersenyum, Jumat (31/10/2025). Dari kebiasaan itulah nama “Bubur Bismillah” lahir — sebagai simbol keberkahan dalam setiap suapan.
Berawal dari modal Rp7 juta, Kang Dede mengaku pernah membuka cabang di Rumah Sakit YPK Menteng, meski kini sudah tutup. “Perlu manajemen yang baik untuk bisa atur beberapa tempat,” tuturnya. Kini, ia bersyukur bisa mendapat tempat mangkal di sekitar Masjid Albarokah, lokasi yang ramai dikunjungi warga yang mencari sarapan pagi.
Di balik kisah sederhana itu, ada peran Gaido Foundation yang turut mendampingi Kang Dede dalam mengelola usahanya. “Kami dari Gaido Foundation ikut membantu manajemen, termasuk pengadaan pembayaran menggunakan QRIS dan pemesanan bubur untuk dibagikan ke siapa saja, seperti program Jumat Barokah hari ini,” ujar perwakilan Gaido Foundation, M. Hasan Gaido.
Dede pun mengaku banyak mendapat motivasi dan saran dari pembinanya itu. “Pak Haji Hasan selalu bilang, ikutin zaman sekarang, pakai QR, rajin sedekah, jangan tinggalkan salat lima waktu, dan sabar. Terima kasih, Pak Haji,” katanya.
Meski sudah dua dekade berdagang, semangat Dede tak pernah surut. Ia menuturkan suka dukanya dengan jujur. “Sukanya banyak yang beli dan ramah, dukanya kalau bubur nggak habis atau ada pembeli rewel,” ungkapnya sambil tertawa kecil.
Harapan Dede sederhana, tapi penuh makna. “Mudah-mudahan makin maju, bisa buka cabang lagi, dan punya banyak karyawan,” ucapnya penuh keyakinan.
Bagi siapa pun yang ingin memesan bubur atau ikut berbagi dalam program sedekah Jumat Barokah, Dede bisa dihubungi langsung di +62 813-4032-2875.
Gerobak kecilnya mungkin sederhana, tapi dari sanalah doa dan keberkahan terus mengalir — satu mangkok bubur, lima kali bismillah.