HAJIUMRAHNEWS.COM – Memuji istri dalam Islam merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan cinta suami pada istrinya. Bahkan Rasulullah SAW sendiri mencontohkan hal ini.
Rasulullah SAW senang memuji istrinya dengan menggunakan kalimat sayang untuk memanggil istrinya. Beliau melakukannya terus-menerus di sepanjang pernikahannya.
Teladan umat Muslim, Rasulullah SAW sangat memahami bahwa kata-kata mengandung kekuatan. Rasulullah SAW memiliki panggilan sayang pada istrinya itu, yaitu Humaira yang berarti pipinya cerah seperti bunga, putih kemerah-merahan.
Dari ‘Aisyah, ia berkata,
دَخَلَ الحَبَشَةُ المسْجِدَ يَلْعَبُوْنَ فَقَالَ لِي يَا حُمَيْرَاء أَتُحِبِّيْنَ أَنْ تَنْظُرِي
“Orang-orang Habasyah (Ethiopia) pernah masuk ke dalam masjid untuk bermain, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilku, “Wahai Humaira (artinya: yang pipinya kemerah-merahan), apakah engkau ingin melihat mereka?” (HR. An Nasai dalam Al Kubro 5: 307).
Dalam buku "As'id Nafsak wa As'd al-Akharin (Bahagiakan Dirimu dan Orang Lain)", Dr Hasan Syamsi Basya menyarankan agar suami memuji istri saat ia melakukan sesuatu yang memang pantas untuk dipuji.
Di balik itu ada sejumlah manfaat tersembunyi dari perlakuan memuji istri, di antaranya menyelamatkan istri dari perasaan kecewa, menyapu rasa lelah dan penat istri setelah bekerja seharian.
Kemudian, memuji istri juga dapat memperbaiki kondisi psikologis istri dan lingkungan pendidikan dalam berumah tangga. Dengan begitu, perasaan cinta pun akan tumbuh dalam hati istri sehingga akan memancarkan kebahagiaan bagi seluruh keluarga.