HAJIUMRAHNEWS.COM – Bagi seorang Muslim, melakukan kebaikan di dunia tentunya untuk sebagai bekal di akhirat nanti.
Namun perlu anda ketahui, bahwa ada beberapa perbuatan dosa yang bisa membuat amalan kebaikan yang kita lakulan bisa rusak dan merugi di akhirat.
Sebelum anda terlanjur menyesalinya, berikut dua dosa yang perlu anda hindari agar amalan tidak rusak dan merugi di akhirat.
1. Ghibah (menganggap atau mengatakan orang baik itu buruk).
Ghibah atau istilah lainnya adalah "GOSIP”, hal ini bukan suatu yang asing lagi di kalangan masyarakat kita.
Ghibah yang pada hakikatnya adalah membicarakan hal orang lain (tanpa ada niat dan maksud dan tujuan tertentu) yang apabila di dengar oleh orang yang sedang dibicarakan. orang tersebut akan merasa malu, merasa tersinggung dan marah.
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surah Al-Hujurat 12:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Artinya : ” Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (kecurigaan), sebab sebagian prasangka adalah dosa; janganlah (kalian) mencari-cari keburukan orang, dan jangan (kalian) menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara engkau suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah engkau merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah SWT ! Sesungguhnya Allah SWT Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang “. (Q.S.: Al-Hujurat : 12).
2. Bermaksiat dikala sepi
Keadaan seperti ini disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari.
Dari Tsauban, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “ Sungguh aku mengetahui suatu kaum dari umatku datang pada hari kiamat dengan banyak kebaikan semisal Gunung Tihamah. Namun Allah menjadikan kebaikan tersebut menjadi debu yang bertebaran.” Tsauban berkata, “ Wahai Rasulullah, coba sebutkan sifat-sifat mereka pada kami supaya kami tidak menjadi seperti mereka sedangkan kami tidak mengetahuinya.”
Rasulullah SAW lalu menjawab. “ Adapun mereka adalah saudara kalian. Kulit mereka sama dengan kulit kalian. Mereka menghidupkan malam (dengan ibadah) seperti kalian. Akan tetapi mereka adalah kaum yang jika bersepian mereka merobek tirai untuk bisa bermaksiat pada Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 4245. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Bagaimana, apakah kita termasuk dalam kaum yang menggunakan sepi untuk bermaksiat. Tidak hanya tindakan, bermaksiat dengan pikiran-pikiran yang melanggar aturan juga mampu memusnahkan pahala. Karena faktanya, sesama manusia memang tidak mengetahuinya, namun Allah SWT senantiasa mengawasi kita.