
Hajiumrahnews.com — Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Kuliah Umum bersama Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Rabithah al-Alam al-Islami), Syekh Muhammad Abdul Karim, di Auditorium Harun Nasution, Ciputat, Rabu (3/12/2025). Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa akhlak mulia dan kejujuran merupakan modal utama umat Islam untuk mendorong perdamaian global.
Dalam sesi penyampaian materi, Syekh Abdul Karim menekankan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai kenabian yang menekankan integritas, keadilan, dan keteladanan. Ia menegaskan bahwa ajaran Nabi Muhammad SAW merupakan pedoman universal bagi umat Islam dalam berinteraksi dengan masyarakat dunia yang majemuk.
“Nilai-nilai Islam yang diajarkan Nabi adalah akhlak mulia dan kejujuran. Itu modal besar umat Islam dalam mendorong perdamaian dunia,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa konsep wasathiyah atau umat penengah menjadi kunci bagaimana umat Islam menerjemahkan kebenaran secara adil. Moderasi, menurutnya, harus tampak dalam perilaku nyata, bukan hanya pada ranah konsep.
Syekh Abdul Karim juga mengingatkan kembali misi kenabian untuk menyempurnakan akhlak mulia. “Ajaran itu tidak boleh berhenti pada teori, tetapi harus hadir dalam praktik sehari-hari,” katanya.
Dalam kuliah umumnya, ia mengangkat kisah Hilf al-Fudhul, perjanjian pra-Islam yang menjunjung keadilan dan perlindungan terhadap yang lemah. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa Islam menghormati nilai-nilai universal kemanusiaan.
“Jika Nabi dipanggil kepada perjanjian seperti itu di masa Islam, beliau akan memenuhinya,” ungkapnya.
Syekh Abdul Karim menambahkan bahwa Islam membuka ruang interaksi tanpa memaksakan keyakinan, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah tentang tidak adanya paksaan dalam agama. Ia juga menyinggung sejarah Andalusia sebagai contoh peradaban yang hidup berdampingan dengan damai.
Rektor UIN Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar, menyebut kunjungan Sekjen Liga Muslim Dunia sebagai langkah strategis untuk memperkuat hubungan keilmuan dan diplomasi budaya.
“UIN Jakarta siap berbagi pengalaman dengan dunia Islam sebagai dukungan bagi misi Rabithah al-Alam al-Islami dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang toleran,” ucapnya.
Ia berharap pertemuan tersebut membuka peluang beasiswa, penelitian kolaboratif, serta pengembangan program ilmiah dan kebudayaan lintas negara.
“Semoga pertemuan ini menjadi awal dari perjalanan panjang kerja sama yang memperkuat persatuan umat,” katanya.