
Hajiumrahnews.com, Doha – Negara-negara Arab dan Islam menggelar KTT darurat Liga Arab dan OKI di Doha, Senin (15/09), untuk merespons serangan Israel yang menewaskan lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar pekan lalu. Serangan tersebut juga mengguncang proses negosiasi gencatan senjata yang saat itu berlangsung di ibu kota Qatar.
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani membuka forum dengan kritik keras terhadap Israel. Ia menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkhayal menjadikan kawasan Arab sebagai wilayah pengaruh Israel. “Itu ilusi berbahaya. Seandainya Israel menerima Prakarsa Perdamaian Arab 2002, tragedi ini bisa dihindari,” tegas Tamim.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman juga mengecam serangan Israel sebagai pelanggaran kedaulatan negaranya, dan menegaskan dukungan regional untuk mengambil langkah hukum melawan Israel. “Kami menghargai solidaritas dunia Arab dan Islam. Qatar akan menempuh jalur hukum demi menjaga kedaulatan negara,” ujarnya.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian bahkan menyerukan langkah lebih jauh, yakni pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel. “Negara-negara Islam dapat memutuskan hubungan dengan rezim palsu ini dan tetap menjaga persatuan,” katanya sebelum terbang ke Doha.
Dari Pakistan, Menteri Luar Negeri Ishaq Dar menekankan pentingnya pertemuan ini menghasilkan “peta jalan jelas” dalam menghadapi Israel. Menteri Pertahanan Pakistan Muhammad Asif menambahkan bahwa respons tegas harus diambil dan memperingatkan tidak ada negara yang akan tetap aman jika konflik Gaza terus berlanjut.
Pertemuan yang dihadiri lebih dari 50 negara anggota Liga Arab dan OKI ini diharapkan menghasilkan langkah konkret—termasuk opsi pembentukan pasukan keamanan gabungan—untuk pertama kalinya sejak perang Gaza berkobar dua tahun lalu.