Hajiumrahnews.com — Dalam dunia kerja dan kepemimpinan, keberhasilan sering kali tidak hanya menuai pujian, namun juga kecemburuan dan penolakan. Itulah refleksi tajam yang disampaikan Helmy Yahya dalam video terbarunya yang tengah ramai diperbincangkan, berjudul “Kenapa Semakin Kompeten, Semakin Gak Disukai?”
Video berdurasi 15 menit itu merekam kegelisahan sekaligus kritik tajam terhadap dinamika dunia profesional yang ironis. Helmy, tokoh publik sekaligus profesional dengan rekam jejak panjang, mengisahkan realitas pahit yang sering dihadapi oleh mereka yang unggul dan berprestasi.
“Ada masanya ketika kita terlalu baik dan terlalu mampu, justru dianggap ancaman. Terutama oleh mereka yang punya kuasa,” ujar Helmy Yahya membuka pernyataannya.
Ia menyoroti bahwa tidak semua orang siap menerima kehadiran sosok baru yang cemerlang. Rasa terancam, rasa iri, dan ketakutan kehilangan posisi sering kali menjadi pemicu tindakan menjegal dari dalam sistem itu sendiri.
“Saya sudah mengalaminya. Ketika kita menghasilkan capaian besar, orang justru cari-cari alasan untuk singkirkan kita,” kenangnya, merujuk pada dinamika yang ia alami di dunia birokrasi dan jabatan publik.
Fenomena ini sangat kontekstual dalam lanskap sosial saat ini, termasuk di lembaga-lembaga dakwah, pelayanan publik, bahkan di ranah biro haji dan umrah. Ketika seseorang bekerja secara profesional dan memberi perubahan, tak jarang justru menjadi “musuh dalam selimut” karena dianggap mengganggu zona nyaman yang sudah terbentuk bertahun-tahun.
Namun Helmy Yahya tak lantas menyerah. Ia justru menegaskan pentingnya integritas dalam menghadapi situasi tersebut.
“Lebih baik tidak disukai karena punya kualitas, daripada disukai karena ikut permainan kotor. Kompetensi harus tetap kita jaga,” tegasnya.
Helmy juga berpesan agar setiap individu terus menjaga semangat dan mencari lingkungan yang mendukung pertumbuhan, bukan yang saling menjatuhkan.
“Yang penting bukan seberapa kita disukai, tapi seberapa besar kita memberi manfaat tanpa menggadaikan nilai diri,” pungkasnya.
—
Hajiumrahnews.com menilai refleksi Helmy Yahya ini sangat relevan dengan semangat profesionalisme dan etika dalam melayani jemaah serta masyarakat. Dalam konteks birokrasi pelayanan ibadah, haji, dan umrah, integritas dan kompetensi adalah pilar penting yang harus dijaga, meskipun tidak selalu disukai semua pihak.