HAJIUMRAHNEWS.COM - Di bawah naungan Menteri Transportasi dan Jasa Logistik, Eng. Saleh bin Nasser Al-Jasser, Penjabat Presiden Otoritas Umum Transportasi Dr. Rumaih bin Mohammed Al-Rumaih, menyerahkan izin pengoperasian uji coba kereta hidrogen kepada CEO Kereta Api Arab Saudi Dr. Bashar bin Khaled Al-Malik. Hal ini menandai tonggak penting dalam perjalanan menuju transportasi kereta api yang berkelanjutan dan inovatif di Kerajaan Arab Saudi.
Dilansir dari Saudi Press Agency (16/11), Kereta hidrogen adalah inovasi terkemuka dalam transportasi kereta api, karena menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kereta api tanpa emisi karbon. Pencapaian ini sejalan dengan Strategi Nasional Transportasi dan Logistik yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dalam kegiatan transportasi sebesar 25% pada tahun 2030.
Pencapaian ini merupakan langkah penting menuju peningkatan posisi Kerajaan sebagai pusat logistik terkemuka. Penerapan teknologi kereta hidrogen akan meningkatkan efisiensi transportasi komersial secara signifikan dan berkontribusi terhadap keberlanjutan transportasi kereta api.
Hal ini sejalan dengan Inisiatif Hijau Saudi, yang berupaya mendorong keseimbangan lingkungan dan mendukung upaya keberlanjutan nasional. Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami dalam memberikan layanan yang aman dan andal dengan tetap mengutamakan kesejahteraan manusia dan lingkungan.
Kereta hidrogen ini merupakan yang pertama di Timur Tengah. Dia mengatakan, kereta hidrogen tersebut merupakan kereta pertama yang di dimiliki oleh Timur Tengah. Pangeran Abdulaziz juga mengatakan bahwa Arab Saudi akan meluncurkan mekanisme pasar domestik yang kredibel, transparan, dan mudah beradaptasi.
Kereta Hidrogen Pertama Ada di Jerman
Kereta penumpang pertama di dunia yang menggunakan energi hidrogen diluncurkan di Jerman pada 2018. Moda transportasi tersebut adalah Coradia iLint, yang diproduksi oleh perusahaan transportasi kereta api internasional Prancis, Alstom.
Sel bahan bakar hidrogen menghasilkan tenaga listrik yang menjadi sumber energi kereta tersebut. Menurut pernyataan Alstom, kereta api hanya mengeluarkan uap dan memiliki tingkat kebisingan rendah. Hal ini menjadikannya moda transportasi tanpa emisi.
"Kereta Coradia iLint dioperasikan di jalur sepanjang hampir 100 kilometer antara Cuxhaven, Bremerhaven, Bremervorde dan Buxtehude, menggantikan armada kereta diesel milik EVB yang ada di Jerman," kata perusahaan tersebut, dikutip dari Anadolu Agency, Senin (9/10).
"Coradia iLint dinilai istimewa karena memiliki kombinasi elemen inovatif yang berbeda: konversi energi ramah lingkungan, penyimpanan energi fleksibel dalam baterai, dan manajemen cerdas daya traksi dan energi yang tersedia," kata pernyataan Alstom.