Hajiumrahnews.com, Rangkasbitung — Pendiri Gaido Foundation, Muhammad Hasan Gaido, mendorong kader Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA) agar menjadi pelopor kepemimpinan dan wirausaha syariah yang berakar pada potensi lokal namun berpandangan global. Pesan itu ia sampaikan dalam Latihan Kepemimpinan II KUMALA yang digelar di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Ahad (25/8/2025).
Mengusung tema “Transformasi Kepemimpinan Kader KUMALA, Menuju Akselerasi Pembangunan Daerah Berbasis Potensi Lokal 5.0”, Hasan Gaido menegaskan bahwa KUMALA bukan sekadar organisasi mahasiswa, melainkan wadah melahirkan pemimpin masa depan. “Mahasiswa harus hadir menjadi kritis, kreatif, dan kontributif. Kritis dalam menganalisis masalah daerah, kreatif dalam menawarkan solusi, dan kontributif dengan aksi nyata,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan di era 5.0 tidak cukup hanya mengejar gelar, melainkan harus membentuk karakter, kompetensi, akhlak mulia, serta jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan. “Kita tidak boleh puas hanya menjadi pencari kerja, tapi harus menjadi pencipta lapangan kerja dan solusi bagi masyarakat,” tegasnya.
Hasan menekankan bahwa kepemimpinan adalah amanah, bukan sekadar jabatan. Seorang pemimpin, katanya, harus memiliki integritas, visi, dan aksi nyata. “Kader KUMALA harus dilatih bukan hanya untuk memimpin organisasi, tetapi juga masyarakat, bisnis, bahkan negara,” kata Hasan.
Ia juga menyoroti pentingnya kewirausahaan berbasis potensi lokal. Menurutnya, Lebak memiliki sumber daya besar di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, wisata budaya, hingga industri kreatif. Jika dikelola dengan jiwa entrepreneur, potensi ini bisa melahirkan kesejahteraan masyarakat. “Wirausaha itu bukan sekadar bisnis, tapi gerakan pemberdayaan ekonomi umat,” tambahnya.
Menutup pidatonya, Hasan memperkenalkan gerakan Gaido Connected sebagai jawaban atas tantangan zaman. “Mari kita bergerak bersama dalam Gaido Connected—ekosistem ekonomi syariah, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Dari Lebak kita bisa memberi kontribusi nyata untuk menjadi bagian 1 juta pengusaha ekonomi syariah di Indonesia dimulai dari Banten,” pungkasnya.