Gaido Connected: Gerakan Nasional Lahirkan 1 Juta Pengusaha Ekonomi Syariah Indonesia

Hajiumrahnews.com, Jakarta — Di tengah stagnasi ekonomi global dan perubahan besar dalam lanskap industri haji dan umrah, Gaido Group menggelar Rapat Koordinasi Nasional Gaido Connected secara daring pada Selasa (4/11/2025).

Kegiatan ini bertajuk “Jawaban dan Solusi Melahirkan 1 Juta Pengusaha Ekonomi Syariah di Indonesia” dan diinisiasi oleh M. Hasan Gaido, Pendiri Gaido Group sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Anak Sholeh Internasional.

Rapat tersebut diikuti oleh seluruh jajaran Gaido Travel & Tours, perwakilan cabang, mitra ekosistem bisnis halal, serta lembaga pendidikan yang terhubung dengan Gerakan Nasionalis Gaido Connected.
Agenda ini menjadi respon terhadap resminya pelantikan Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia pada 8 September 2025, serta pemberlakuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Umrah Mandiri Legal.

Stagnasi Ekonomi dan Tantangan Global

Dalam sambutannya, Hasan Gaido menyoroti kondisi ekonomi dunia yang dinilai stagnan dan paradoksal.
Menurutnya, meskipun berbagai negara mengalami kemajuan teknologi dan ekonomi, kenyataannya kesenjangan sosial semakin melebar dan kesejahteraan hanya dinikmati segelintir pihak.

“Kita melihat kemajuan dunia justru melahirkan kemiskinan dan ketidakbahagiaan. Hanya yang paling kuat dan paling kaya yang menjadi pemenang. Ini bukan arah ekonomi yang berkeadilan,” tegas Hasan.

Ia juga menyoroti dampak kemajuan teknologi dan otomatisasi, termasuk Artificial Intelligence (AI), yang menyebabkan PHK massal dan meningkatnya pengangguran global.
Menurutnya, sistem pendidikan harus segera beradaptasi agar tidak terus melahirkan calon pekerja, melainkan pencipta lapangan kerja.

Gerakan Gaido Connected: Jawaban untuk Ekonomi Syariah

Sebagai solusi atas tantangan itu, Hasan Gaido meluncurkan Gerakan Gaido Connected, yang menargetkan lahirnya 1 juta pengusaha ekonomi syariah di Indonesia.

“Ekonomi syariah tidak boleh lagi jadi alternatif, tapi harus menjadi pilihan utama bangsa. Kita ingin melahirkan satu juta pengusaha yang menciptakan sepuluh juta lapangan kerja baru,” ujarnya.

Menurutnya, jika gerakan ini berhasil, rasio wirausaha nasional akan meningkat dari 3,6% menjadi 8% dari total penduduk Indonesia.
Dengan 243 juta jiwa Muslim dari 286 juta populasi, Indonesia berpotensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

Hasan juga mendorong agar Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ditingkatkan menjadi lembaga setara kementerian, agar pengembangan ekonomi syariah nasional memiliki arah strategis yang kuat dan terintegrasi lintas sektor.

Kehadiran Kementerian Haji dan Umrah: Momentum Baru Indonesia

Dalam rapat tersebut, Hasan juga menyinggung kehadiran Kementerian Haji dan Umrah RI serta perubahan regulasi UU No.14 Tahun 2025, yang dianggap sebagai momentum positif dalam penyelenggaraan haji dan umrah nasional.

“Dengan adanya Kementerian Haji dan Umrah, Indonesia akan sejajar dengan Kerajaan Arab Saudi. Kerja sama bilateral G-to-G di bidang penyelenggaraan ibadah akan semakin kuat dan profesional,” jelasnya.

Ia menegaskan, kementerian baru ini memiliki mandat penting untuk melindungi jamaah, mengawasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), serta menindak tegas oknum yang menipu jamaah dengan janji biaya murah.

Makna Umrah Mandiri Legal

Hasan menjelaskan bahwa istilah umrah mandiri legal dalam undang-undang baru harus dipahami secara proporsional.
Umrah mandiri, katanya, diperuntukkan bagi individu yang mampu merencanakan dan menunaikan ibadah sendiri — bukan untuk mengorganisasi rombongan tanpa izin resmi.

“Silakan umrah mandiri untuk diri sendiri, tapi jangan menjual paket atau mengajak jamaah lain. Itu melanggar hukum. Yang boleh menyelenggarakan adalah PPIU resmi,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sistem digitalisasi tiket dan akomodasi individual berbeda dengan sistem grup yang dimiliki PPIU, baik dari segi harga maupun kontrak layanan.

Peran Gaido Group dan Ekosistem Halal

Melalui Gaido Connected, Gaido Group mengintegrasikan berbagai sektor dalam satu ekosistem, mulai dari Gaido Travel & Tours, Gaido Halal Park, Gaido Foundation, hingga Gaido Umrah & Hajj Digital Hub.

“Kami tidak ingin hanya jadi penonton. Gaido Connected hadir sebagai solusi nyata menghadapi tantangan global, sekaligus penggerak kebangkitan ekonomi syariah nasional,” ujar Hasan.

Program ini juga berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, komunitas wirausaha muda, dan pelaku UMKM untuk memperkuat digitalisasi bisnis halal serta pemberdayaan ekonomi umat.

Hasan Gaido menutup arahannya dengan refleksi yang menegaskan keseimbangan antara kemajuan dan nilai spiritual.

“Ekonomi syariah bukan sekadar tentang keuntungan, tapi keberkahan. Dunia boleh serba digital, tapi nurani harus tetap spiritual. Di sinilah letak kesejahteraan sejati,” pungkasnya.

Rapat Koordinasi Nasional Gaido Connected menjadi tonggak penting dalam perjalanan Gaido Group untuk memperluas peran strategisnya di sektor ekonomi syariah, pendidikan kewirausahaan, dan penyelenggaraan perjalanan ibadah yang profesional, aman, serta penuh keberkahan.