
Hajiumrahnews.com— PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjalin kolaborasi dengan sejumlah pemerintah kabupaten guna memperkuat edukasi keuangan syariah dan perencanaan ibadah haji. Langkah ini diambil di tengah masa tunggu haji yang di beberapa wilayah Indonesia mencapai 26 tahun.
Sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air, BSI menegaskan komitmennya mendukung program Indonesia Berhaji melalui inovasi produk dan perluasan jangkauan layanan. Peningkatan literasi keuangan dinilai penting agar masyarakat dapat mempersiapkan biaya haji dengan lebih matang.
“Kami terus meningkatkan penetrasi layanan haji sebagai komitmen BSI untuk mengajak masyarakat Indonesia berhaji melalui perencanaan yang tepat, aman, dan mudah,” ujar Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).
Berdasarkan data Kementerian Agama, daftar tunggu jamaah haji Indonesia kini mencapai 5,2 juta orang. Sekitar 62,7 persen di antaranya merupakan nasabah Tabungan Haji BSI, atau setara 3,2 juta orang, dengan sebagian wilayah menghadapi antrean hingga 26 tahun.
Anton menambahkan, kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi bagian dari rangkaian Indonesia Berhaji Bersama BSI.
“Tahun ini kami bekerja sama dengan lebih dari 10 pemkab. Dalam dua bulan terakhir, lebih dari 20 ribu masyarakat tergerak untuk mulai merencanakan haji sejak dini,” ujarnya.
Melalui kerja sama tersebut, BSI dan pemerintah daerah menggelar kegiatan bertema “Langkah Awal Lebih Dekat ke Baitullah”. Programnya meliputi penandatanganan kesepakatan Tabungan Haji berhadiah umrah, penguatan literasi keuangan syariah, serta promosi produk haji digital.
BSI juga mencatat peningkatan signifikan pada kanal digitalnya. Hingga September 2025, pendaftaran haji melalui aplikasi BYOND tumbuh 18 persen, mendorong total pendaftar haji BSI naik 21 persen secara tahunan.
Dengan tren positif ini, BSI menargetkan basis nasabah Tabungan Haji mencapai tujuh juta rekening pada akhir tahun. Target tersebut diharapkan turut memperkuat pengelolaan dana haji nasional sekaligus menumbuhkan budaya menabung di kalangan calon jamaah.
Bagi masyarakat, program ini menjadi solusi perencanaan ibadah yang lebih terukur di tengah biaya haji yang terus meningkat. Namun, keberhasilan program Indonesia Berhaji tetap bergantung pada kedisiplinan menabung dan konsistensi edukasi keuangan syariah hingga ke lapisan masyarakat terbawah.