
Hajiumrahnews.com — Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki ribuan pondok pesantren yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Lembaga pendidikan Islam ini menjadi tempat para santri menimba ilmu agama sekaligus membentuk karakter dan akhlak.
Beberapa pesantren tumbuh pesat dengan jumlah santri mencapai puluhan ribu orang, menjadikannya pesantren terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.
Berikut lima pesantren dengan jumlah santri terbanyak berdasarkan data dari berbagai sumber:
Dikenal sebagai pesantren salaf terbesar di Indonesia, Lirboyo didirikan oleh KH. Abdul Karim (Mbah Manab) pada 1910. Jumlah santrinya kini lebih dari 40.000 orang.
Pesantren ini mengedepankan sistem pendidikan tradisional berbasis kitab kuning, dengan kajian fikih, tauhid, tafsir, dan tasawuf. Di bawah kepemimpinan KH. M. Anwar Manshur dan para kiai lainnya, Lirboyo terus menjaga tradisi salaf sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Didirikan pada 1926 oleh Trimurti Kiai KH. Ahmad Sahal, KH. Zainuddin Fanani, dan KH. Imam Zarkasyi, Gontor dikenal sebagai pesantren modern dengan disiplin tinggi.
Santrinya mencapai lebih dari 35.000 orang, berasal dari berbagai provinsi hingga luar negeri. Pesantren ini menonjolkan penguasaan bahasa Arab dan Inggris serta kemandirian santri.

Salah satu pesantren tertua di Indonesia, berdiri sejak 1745, Sidogiri kini menampung lebih dari 20.000 santri.
Pesantren ini terkenal mandiri secara ekonomi melalui unit usaha seperti Koperasi Sidogiri, BMT, dan percetakan. Sistem pendidikannya tetap berorientasi salaf dengan fokus pada ilmu agama dan pembentukan karakter.

Didirikan oleh KH. Djazuli Utsman, Al-Falah Ploso dikenal dengan metode pengajaran kitab kuning dan hafalan Al-Qur’an.
Pesantren ini memiliki belasan ribu santri dan menjadi salah satu pusat pengkaderan ulama di Jawa Timur. Banyak alumninya kini menjadi pengasuh pesantren di berbagai daerah.

Pesantren bersejarah ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 1899, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Jumlah santri Tebuireng mencapai belasan ribu orang. Selain pengajaran agama, Tebuireng mengelola sekolah formal seperti SMP, SMA, hingga perguruan tinggi, menjadikannya pelopor integrasi pendidikan klasik dan modern.
Indonesia memiliki ribuan pesantren dengan karakter dan keunggulannya masing-masing. Namun pesantren besar seperti Lirboyo, Gontor, Sidogiri, Al-Falah Ploso, dan Tebuireng menjadi simbol keteguhan pendidikan Islam di Nusantara.
Selain mencetak ulama dan cendekiawan, pesantren-pesantren ini juga melahirkan tokoh penting yang berperan besar dalam pendidikan, sosial, dan pembangunan bangsa.