Gaya Sederhana Wamenhaj Dahnil: Tiap Pagi Naik KRL dari Jurang Mangu ke Kantor

Hajiumrahnews.com - Gaya sederhana Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Dahnil Anzar Simanjuntak kembali jadi sorotan publik. Alih-alih menggunakan mobil dinas, Dahnil memilih berangkat ke kantor setiap pagi dengan Kereta Rel Listrik (KRL) dari Stasiun Jurang Mangu menuju Tanah Abang.

Melalui unggahan di akun media sosialnya, Dahnil membagikan momen perjalanannya yang penuh interaksi dengan masyarakat. Dengan tas ransel dan buku bacaan di tangan, ia tampak berbaur dengan penumpang lain tanpa pengawalan khusus.

“Setiap pagi saya berangkat dari Stasiun Jurang Mangu menuju Tanah Abang ke Kantor Kemenhaj. Ketemu teman-teman ojek, bajaj, dan anak-anak rocker lainnya. Mereka sudah jadi kedan awak,” tulis Dahnil dalam unggahannya di Instagram, Selasa (7/10).

Setibanya di Stasiun Tanah Abang, Dahnil menyempatkan diri untuk menyapa para pedagang dan pengemudi ojek di sekitar area stasiun. Tidak jarang, ia juga membagikan roti manis yang dibelinya sebelum keluar stasiun sebagai bentuk berbagi kecil di sela rutinitas pagi.

“Beliau-beliau ini luar biasa, tiap pagi menyapa dengan senyum dan doa. Jadi semangat tersendiri,” tulisnya lagi.

Naik KRL, Efisien dan Tepat Waktu

Dikutip dari laporan IDN Times dan BeritaTrans, Dahnil sudah terbiasa menggunakan transportasi umum bahkan sejak awal menjabat sebagai Wamenhaj. Ia menilai perjalanan menggunakan KRL lebih efisien dan tepat waktu dibanding kendaraan pribadi, terutama di tengah padatnya lalu lintas Jakarta.

“Perjalanan dari rumah ke kantor bisa hanya 25 menit. Kalau pakai mobil, bisa lebih dari satu jam,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Selain alasan efisiensi, Dahnil juga mengaku menikmati kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. “Saya senang bisa ngobrol dengan penumpang lain, kadang malah dapat inspirasi dari mereka,” katanya.

Dapat Apresiasi Warganet

Kebiasaan Dahnil ini mendapat banyak tanggapan positif dari warganet. Banyak yang menilai langkahnya sebagai bentuk keteladanan pejabat yang mau turun langsung merasakan kehidupan masyarakat sehari-hari.

“Salut buat Pak Wamen, sederhana tapi inspiratif,” tulis salah satu pengguna Instagram di kolom komentar.

Namun, tak sedikit juga yang menyoroti kebiasaannya ini sebagai langkah simbolik. Meski begitu, publik mengapresiasi konsistensi Dahnil yang sudah beberapa kali terlihat berdesakan di KRL tanpa fasilitas khusus.

Makna di Balik Kesederhanaan

Bagi Dahnil, naik transportasi umum bukan sekadar pilihan hemat waktu, tetapi juga bagian dari gaya hidup sederhana dan empatik. Ia berharap kebiasaan ini dapat menjadi inspirasi bagi pejabat publik lainnya untuk lebih dekat dengan masyarakat.

“Naik KRL itu seru, efisien, dan yang paling penting, bisa belajar banyak dari kehidupan orang-orang yang kita temui setiap hari,” ujar Dahnil.

Dengan sikapnya ini, Wamenhaj menunjukkan bahwa menjadi pejabat publik tidak harus selalu identik dengan kemewahan. Terkadang, teladan justru hadir dari hal-hal sederhana—seperti memilih berangkat kerja naik kereta.