Hajiumrahnews.com, Jakarta — Pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 mendapat apresiasi tinggi dari jemaah Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) dengan nilai indeks sebesar 88,46 poin. Angka ini naik tipis dibanding tahun sebelumnya yang berada pada posisi 88,20, dan kembali menegaskan bahwa penyelenggaraan haji masuk kategori “sangat memuaskan.”
BPS mencatat bahwa dari sepuluh indikator layanan yang diukur, tujuh di antaranya berhasil meraih penilaian “sangat memuaskan.” Layanan transportasi bus shalawat yang menghubungkan pemondokan dengan Masjidil Haram menempati peringkat tertinggi, disusul transportasi antar kota, layanan petugas haji, layanan ibadah, serta konsumsi di luar kawasan Armuzna. Nilai tinggi juga diberikan pada fasilitas akomodasi hotel dan layanan kesehatan yang dirasakan langsung oleh jemaah selama berada di Tanah Suci.
Namun demikian, survei ini juga menyoroti tiga aspek layanan yang masih berada dalam kategori “memuaskan.” Konsumsi di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) hanya mendapat skor 83,56. Transportasi bus di area yang sama memperoleh 81,14, sementara akomodasi tenda mencatat angka terendah yaitu 78,37. Ketiga indikator ini menunjukkan bahwa wilayah Armuzna masih menjadi titik rawan yang perlu perhatian serius, mengingat padatnya aktivitas dan keterbatasan ruang di area tersebut.
Jika ditinjau dari wilayah operasional, bandara menempati posisi teratas dengan skor 91,48, sedangkan Makkah dan Madinah masing-masing mendapat nilai 89,14 dan 89,12. Armuzna menjadi satu-satunya lokasi dengan skor di bawah 85, yakni 84,84, sehingga belum mampu menembus kategori sangat memuaskan.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa secara umum kualitas layanan haji tahun ini menunjukkan peningkatan. Namun ia juga mengingatkan adanya pekerjaan rumah pada sektor akomodasi tenda dan transportasi Armuzna yang harus segera dievaluasi. Sementara itu, Kementerian Agama menegaskan bahwa angka kepuasan ini bukan hanya statistik, melainkan pengakuan jemaah atas kerja keras petugas serta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji.
Survei ini dilaksanakan oleh BPS bekerja sama dengan Kementerian Agama dengan melibatkan 14.400 jemaah sebagai responden. Mereka dipilih secara acak dari berbagai titik layanan, mulai dari bandara, Makkah, Madinah, hingga kawasan Armuzna. Metodologi ini dirancang untuk memastikan hasil survei benar-benar merepresentasikan pengalaman jemaah secara menyeluruh.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan haji 2025 dinilai sangat memuaskan. Meski demikian, catatan penting tetap ada, terutama terkait layanan di Armuzna yang masih berada di bawah standar ideal. Dengan komitmen perbaikan berkelanjutan, diharapkan pada musim haji mendatang seluruh indikator pelayanan mampu meraih predikat “sangat memuaskan” sehingga kualitas ibadah jemaah dapat semakin sempurna.