Hajiumrahnews.com, Padalarang — Program Beasiswa Umrah SMAN 1 Padalarang kembali membuahkan hasil. Seorang siswa dan seorang guru diberangkatkan ke Tanah Suci setelah terpilih melalui seleksi tahfiz dan penilaian khusus. Uniknya, biaya keberangkatan ini bersumber dari infak harian sederhana yang dikumpulkan para siswa dan guru di sekolah.
Siswa yang berangkat tahun ini adalah Muhammad Dava Nazril Putra, kelas XII, yang meraih nilai tertinggi dalam Munaqosah Tahfidzul Qur’an yang diselenggarakan di sekolah pada Jum'at (12/09). Ia akan ditemani oleh Tias Rahayuningsih, guru Biologi, yang terpilih dalam seleksi antarguru dan tenaga kependidikan.
“Alhamdulillah, program pendidikan karakter yang sesuai dengan arahan Gubernur secara riil sudah kita lakukan sejak saya bertugas di SMAN 1 Padalarang,” kata Lina, Kepala SMAN 1 Padalarang, dikutip dari laman resmi Disdik Jabar.
Ia menjelaskan, biaya umrah ini berasal dari infak harian para siswa dan guru. “Walaupun hanya Rp500 per hari untuk siswa dan Rp1.000 per hari untuk guru selama setahun, dengan disiplin serta dibantu para guru dan wali kelas, alhamdulillah bisa memberangkatkan guru dan siswa untuk umrah,” ujarnya.
Menurut Lina, infak ini adalah wujud nyata gotong royong sekaligus pembelajaran karakter bagi para siswa. “Ini juga latihan bagi siswa ketika terjun di masyarakat, bahwa dengan jumlah kecil jika dihimpun bersama bisa mewujudkan tujuan yang mulia,” tambahnya.
Program ini pun mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Jawa Barat. Kepala Bidang Pembinaan SMA, Iis Rostiasih, menilai program ini sejalan dengan Tujuh Kebiasaan Anak Hebat Indonesia serta pendidikan karakter Gapura Panca Waluya.
“Respons mereka yang menyisihkan uang lima ratus rupiah per hari sebagai bentuk kerja sama dan empati untuk umrah merupakan perilaku yang sangat baik, sekaligus bagian dari karakter Panca Waluya: cageur, bageur, bener, pinter, tur singer,” ungkap Iis.
Hal senada disampaikan Iim Imandala, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha KCD Wilayah VI. Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi sekolah lain. “Apalagi ini tahfiz yang mendapatkan kesempatan umrah, tentu akan sangat memotivasi banyak siswa,” katanya.
Dengan semangat gotong royong, SMAN 1 Padalarang menunjukkan bahwa niat baik, meski dimulai dari nominal kecil, bisa menghasilkan manfaat besar. Program ini sekaligus menjadi teladan bagaimana pendidikan karakter dapat diwujudkan secara nyata di lingkungan sekolah.