Rekrutmen Petugas Haji Jabar 2026 Dibuka, 3.000 Peserta Ikuti Seleksi Serentak

Hajiumrahnews.com — Kementerian Haji dan Umrah Provinsi Jawa Barat resmi memulai proses seleksi tahap pertama bagi 3.000 peserta calon petugas haji untuk penyelenggaraan Ibadah Haji 2026. Seleksi digelar serentak di seluruh kabupaten dan kota dengan penekanan pada transparansi, akuntabilitas, serta kualitas petugas yang akan melayani jemaah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Haji dan Umrah Jawa Barat, Boy Hari Novian, menegaskan bahwa rekrutmen tahun ini ditata lebih ketat dan terbuka dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami berharap terpilih petugas-petugas yang profesional, berintegritas, dan amanah. Komitmen kami memastikan pelayanan jemaah semakin baik,” ujarnya.

Boy menyebut jumlah peserta yang besar menjadi peluang untuk mendapatkan petugas terbaik di berbagai formasi, baik untuk kloter maupun PPIH Arab Saudi.
“Dengan banyaknya peserta, kami optimistis bisa mendapatkan petugas yang benar-benar memenuhi kriteria,” katanya.

Sistem Nilai Real-Time dan Bebas Intervensi

Pada seleksi tahap 1, seluruh peserta mengikuti tes berbasis komputer. Tahun ini, Kemenhaj Jawa Barat menerapkan kebijakan baru berupa transparansi nilai secara real-time. Hasil ujian dapat langsung dilihat peserta begitu mereka menyelesaikan tes tanpa menunggu verifikasi manual.

“Kami umumkan siapa yang lolos tahap 1 pada hari yang sama. Tidak ada lagi menunggu besok atau dua hari kemudian. Ini untuk menghilangkan kecurigaan dan memastikan tidak ada permainan di belakang,” jelas Boy.

Seleksi tahap 2 akan mencakup Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara. Seluruh hasil penilaian, termasuk peringkat peserta, dapat diakses publik untuk memastikan proses bebas dari intervensi.

“Kami ingin seleksi ini steril dari intervensi apa pun. Transparan, adil, dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Boy.

Kuota Petugas Menyusut, Persaingan Makin Ketat

Boy menjelaskan bahwa kuota jemaah reguler Jawa Barat pada penyelenggaraan Haji 2026 mengalami penurunan sehingga berdampak pada berkurangnya jumlah formasi petugas kloter. Tahun 2026, Jawa Barat hanya mendapat 68 kloter, masing-masing membutuhkan dua petugas, yaitu TPHI (Ketua Kloter) dan TPI (Pembimbing Ibadah).

Total formasi petugas kloter yang tersedia hanya 136 posisi, menjadikan persaingan semakin ketat.