Hajiumrahnews.com — Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengambil langkah tegas dengan menangguhkan operasional tujuh perusahaan penyelenggara Umrah karena gagal memenuhi komitmen layanan transportasi bagi para jamaah. Pelanggaran ini ditemukan saat pemeriksaan rutin, di mana perusahaan-perusahaan tersebut tidak menyediakan bus sesuai kesepakatan dalam program yang telah disetujui.
Sebagai bagian dari tindakan hukum, kementerian mencairkan jaminan bank (bank guarantee) milik perusahaan-perusahaan tersebut. Dana ini kemudian digunakan untuk mengatur transportasi alternatif agar jamaah tetap dapat melanjutkan perjalanan ibadah dengan lancar. Menteri menegaskan bahwa keputusan ini selaras dengan visi Saudi Vision 2030, yaitu meningkatkan kualitas layanan jamaah secara menyeluruh — dari akomodasi, transportasi, hingga keamanan. Sanksi tegas ini merupakan bentuk komitmen tanpa toleransi terhadap pelanggaran kontrak dan pelayanan.
Kementerian juga mengimbau seluruh penyelenggara Umrah agar patuh terhadap jadwal, perjanjian resmi, dan regulasi pelayanan. “Kepatuhan terhadap kontrak dan standar resmi sangat penting agar jamaah memperoleh layanan yang aman, nyaman, dan profesional selama berada di Kerajaan Arab Saudi,” bunyi pernyataannya.
Tindakan ini diambil untuk melindungi hak-hak jamaah dan memastikan mereka menerima layanan sesuai harapan. Dengan mencabut izin operasional dan menyerahkan jaminan bank kepada penyedia transportasi alternatif, otoritas Saudi menunjukkan sikap tegas dalam menyikapi kelalaian penyelenggara. Bagi calon jamaah Umrah di kemudian hari, langkah ini menjadi pengingat bahwa memilih biro perjalanan yang terpercaya — serta memastikan legalitas dan reputasi mereka — menjadi langkah penting demi kelancaran dan keamanan ibadah.