Hajiumrahnews.com, Cilegon – Wakil Presiden ke-13 RI, KH Ma’ruf Amin, mengingatkan pentingnya peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperkuat umat di bidang ekonomi. Hal itu disampaikan saat menjadi keynote speaker pada Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Ekonomi Nahdliyin 2026” dalam rangkaian agenda Muskerwil I PWNU Banten Masa Khidmat 2025-2030 di The Royale Krakatau Hotel, Cilegon, Banten, Senin (8/9).
“Ekonomi sangat penting sebagai bentuk penguatan umat. NU harus ambil peran, bangkit, bersatu, dan mandiri,” tegas Kiai Ma’ruf di hadapan ratusan peserta seminar.
Dalam sambutannya, Kiai Ma’ruf menekankan kembali jati diri NU sebagai jam’iyyah diniyyah islamiyyah. Tujuan utama pendirian NU, jelasnya, adalah menjaga dan memperbaiki umat sesuai ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
“NU dalam langkahnya menyangkut semua hal, tidak terbatas seperti lembaga lain. Baik aqidah, fikrah, maupun amaliah. Aqidahnya mutawassith merujuk pada Abu Musa Asy’ari dan Abu Manshur Al-Maturidi. Fikrahnya tawasuth, moderat tapi dinamis. Amaliah, ibadah, dan muamalah sesuai syariah,” terangnya.
Direktur Utama PT Krakatau Steel, Muhammad Akbar Djohan, yang turut hadir, menegaskan pentingnya memperkuat mother industry untuk kemandirian bangsa. “PT Krakatau Steel berkomitmen memperkuat industri dalam negeri, itu peran kami hari ini,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPD RI asal Banten, Ade Yuliasih, menilai peran NU di Banten sangat positif, terutama dalam gerakan filantropi dan penguatan ekonomi masyarakat. Ia menekankan perlunya pendampingan UMKM agar terhindar dari jeratan pinjaman online, serta meningkatkan literasi ekonomi digital dan manajemen keuangan sederhana.
Seminar ini sejatinya juga diagendakan dihadiri oleh Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofur dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, namun hingga acara usai keduanya tak tampak hadir.
Acara yang menghadirkan ratusan peserta ini menjadi ruang penting bagi NU dan para tokoh untuk menegaskan kembali peran strategis ekonomi dalam penguatan umat, sejalan dengan khittah Ahlussunnah wal Jama’ah yang berpijak pada perbaikan dan kemandirian.