
Hajiumrahnews.com — Beragam ide inovatif bermunculan di Jeddah dalam upaya mempermudah pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Para inovator dan pengusaha muda Arab Saudi menghadirkan berbagai gagasan futuristik, mulai dari pengembangan kereta gantung (teleferik) untuk jamaah lanjut usia hingga aplikasi pintar yang dirancang untuk membantu jamaah dalam menavigasi area suci dan mengakses layanan digital.
Rangkaian inovasi tersebut dipresentasikan dalam Konferensi dan Pameran Haji 2025 yang digelar pada 9–12 November di Jeddah Superdome, dengan dukungan penuh dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Ajang ini menjadi platform bagi generasi muda dan pelaku industri teknologi untuk berkontribusi terhadap peningkatan kualitas layanan haji dan umrah melalui solusi yang lebih aman, nyaman, dan efisien.
Salah satu inovasi yang menarik perhatian datang dari Anhar Hamid Al-Luhiani, mahasiswa Universitas King Abdulaziz di Jeddah. Ia mengusulkan proyek kereta gantung atau teleferik yang dirancang khusus untuk membantu jamaah lanjut usia dan penyandang disabilitas saat menunaikan ritual lempar jumrah di Mina.
“Inisiatif saya adalah mengembangkan teleferik bagi para jamaah lanjut usia dan berkebutuhan khusus agar dapat berpindah dari Muzdalifah ke Mina dengan lebih cepat, terhindar dari kepadatan, dan terlindungi dari panas,” ujar Al-Luhiani seperti dikutip dari Arab News, Selasa (11/11/2025).
Gagasan tersebut lahir dari pengalaman pribadi sang inovator, yang melihat ibunya kesulitan saat melaksanakan ritual pelemparan jumrah karena jarak dan kondisi medan yang berat.
“Tujuan proyek ini adalah mempermudah pelaksanaan lempar jumrah bagi jamaah haji lanjut usia agar tetap aman dan nyaman,” tambahnya.
Menurut Anhar, proyek teleferik ini dapat menjadi solusi transportasi cerdas dan berkelanjutan yang ramah bagi jamaah rentan. Saat ini, perjalanan dari Muzdalifah ke Mina memerlukan waktu sekitar 30 menit berjalan kaki, 15 menit dengan bus, atau tujuh menit menggunakan kereta. Dengan sistem teleferik, durasi perjalanan diperkirakan dapat dipangkas menjadi hanya empat menit, dengan tingkat keselamatan dan kenyamanan yang lebih tinggi.
Selain proyek transportasi tersebut, pameran juga menampilkan aplikasi umrah pintar berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat memberikan panduan waktu nyata (real-time) kepada jamaah mengenai rute teraman, kondisi cuaca, kepadatan area tawaf, serta jadwal layanan bus dan penginapan.
Konferensi ini menjadi wadah penting bagi munculnya berbagai solusi teknologi yang berpotensi diimplementasikan dalam waktu dekat. Dukungan penuh dari Kementerian Haji dan Umrah menunjukkan komitmen Arab Saudi dalam membangun ekosistem digital haji dan umrah yang lebih terintegrasi, inklusif, dan berorientasi pada pengalaman jamaah.
Melalui inovasi-inovasi tersebut, Arab Saudi berupaya mewujudkan visi pelayanan haji yang lebih modern dan humanis — di mana teknologi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat makna spiritual dan kemaslahatan umat.