
Hajiumrahnews.com, Mpumalanga — Indonesia menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan pada pertemuan Menteri Pariwisata G20 yang digelar di Mpumalanga, Afrika Selatan, Sabtu (13/9/2025). Dalam forum yang dihadiri pejabat dari seluruh negara anggota, Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi global, keberlanjutan, dan inklusivitas demi pemulihan dan penguatan sektor pariwisata dunia.
Pertemuan tersebut menghasilkan Mpumalanga Declaration, sebuah kesepakatan bersama untuk mendorong pariwisata yang inklusif, tangguh, serta ramah lingkungan. Deklarasi ini juga mempertegas posisi pariwisata sebagai salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi global, sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim dan ketidaksetaraan.
Indonesia membawa sejumlah prioritas strategis, mulai dari akselerasi transformasi digital, dukungan terhadap UMKM, peningkatan konektivitas udara, hingga penguatan investasi berkelanjutan. Pemerintah menegaskan bahwa pengembangan pariwisata harus memberi manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas rentan yang kerap tertinggal.
Dalam sesi pleno, delegasi Indonesia menyoroti pentingnya inovasi digital untuk memperkuat daya saing UMKM pariwisata. Integrasi teknologi dianggap krusial, terutama bagi pelaku usaha kecil yang membutuhkan akses pasar lebih luas dan promosi internasional. Selain itu, Indonesia juga mengusulkan model pembiayaan yang adil dan berkelanjutan agar negara berkembang tidak kesulitan mengakses modal untuk sektor pariwisatanya.
Diskusi mengenai konektivitas udara juga menjadi sorotan. Indonesia menekankan bahwa jaringan penerbangan yang kuat antarnegara anggota G20 akan memudahkan mobilitas wisatawan lintas benua. Infrastruktur transportasi yang tangguh diharapkan mampu mendorong pertumbuhan kunjungan sekaligus memperkuat daya tahan pariwisata global terhadap krisis di masa depan.
Selain agenda resmi, Indonesia juga aktif melakukan pertemuan bilateral dengan Jepang, Brasil, Afrika Selatan, dan Uni Emirat Arab. Dalam pertemuan ini, Indonesia mempromosikan destinasi prioritas nasional seperti Bali, lima destinasi super prioritas, dan sepuluh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Upaya ini ditujukan untuk menarik investasi asing dan memperluas pasar wisata Indonesia.
Partisipasi aktif Indonesia di forum G20 ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menempatkan pariwisata sebagai instrumen diplomasi global sekaligus strategi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dengan mengedepankan inovasi digital, model pembiayaan inklusif, dan keberlanjutan lingkungan, Indonesia berharap pariwisata tidak hanya menjadi sumber devisa, tetapi juga pendorong kesejahteraan masyarakat.
Ke depan, implementasi komitmen G20 akan menjadi kunci keberhasilan. Indonesia bersama negara anggota lainnya diharapkan mampu menjaga konsistensi kebijakan dan memperkuat kerja sama agar pariwisata benar-benar mampu bertahan menghadapi tantangan global, dari krisis kesehatan hingga perubahan iklim.