Hajiumrahnews.com, Jakarta — Layanan perbankan syariah digital semakin mendesak untuk diperkuat, terutama bagi jamaah haji, umrah, serta WNI yang tinggal di Arab Saudi. Hal ini menjadi poin utama dalam sidang terbuka promosi doktor Sri Sabbahatun di Program Doktor Perbankan Syariah FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Dalam disertasi berjudul Layanan Digital dan Maqashid Syariah Pada Perbankan Syariah Indonesia Bagi Nasabah Saat Berada di Arab Saudi, Sri menekankan bahwa kualitas layanan digital dan produk perbankan syariah memiliki pengaruh langsung terhadap kepuasan nasabah, baik dengan maupun tanpa moderasi maqashid syariah .
Temuan riset mengungkap bahwa kualitas layanan saja belum cukup meningkatkan kepuasan nasabah saat berada di Arab Saudi. Hal ini menunjukkan pentingnya peningkatan layanan digital dan kualitas produk sebagai respons terhadap kebutuhan jamaah di tanah suci .
Rekomendasi strategis disampaikan lewat analisis SWOT: penyinkronan aplikasi perbankan syariah Indonesia dengan bank Islam di Arab Saudi lebih efisien ketimbang membuka cabang baru. Biaya dan prosesnya jauh lebih ringan, dan memungkinkan transfer langsung maupun top-up e-wallet lokal Saudi—terutama bermanfaat bagi jamaah lansia dan asal pedesaan .
Menguatkan temuan, analisis ANP mengungkap lima prioritas dalam peningkatan layanan digital, yakni: regulasi, infrastruktur, layanan digital, SDM, dan anggaran. Sementara analisis N Vivo mempertegas urgensi ekspansi digital dan perbankan syariah .
Sidang ini turut dihadiri jajaran fakultas, akademisi, praktisi, serta tokoh seperti perwakilan Bank Syariah Indonesia, Bank Muamalat, Bank Islam Saudi, KNEKS, hingga Kementerian Agama. Penyerahan simbolis hasil disertasi juga digelar sebagai bentuk kontribusi pemikiran kepada lembaga terkait dalam perlindungan maqashid syariah bagi nasabah di luar negeri .