HAJIUMRAHNEWS.COM - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) merencanakan akan membuka cabang di Arab Saudi pada 2024, pasca dibukanya cabang internasional di Dubai. Hal ini dilakukan untuk membidik pasar di negara Timur Tengah, khususnya bagi Jemaah Haji dan Umrah dari Indonesia. Adapun, pembukaan cabang baru tersebut ditargetkan paling tidak rampung pada kuartal I atau kuartal II 2024.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan pihaknya akan membidik pasar di Arab Saudi, lantaran ekosistem Haji dan Umrah di Indonesia sangat besar.
“Kita ingin mungkin next step itu akan ke arab Saudi, pengen banget, karena ekosistem Haji dan Umrah di Indonesia besar banget,” kata Heri.
“BSI memang melaksanakan pembayaran terkait dengan LNA dan juga transaksi Haji-UmrAh 80 dampai 85 persen itu memang kita, makanya kita ingin buka cabang disana,” ungkapnya.
Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib mengatakan upaya pembukaan cabang BSI di Arab Saudi dilakukan sebagai untuk ekspansi di pusat perekonomian syariah global, yakni Timur Tengah.
"Kami menancapkan kehadiran kita di pusat perekonomian syariah global. Mudah-mudahan niat baik kita terwujud dan dieksekusi secara baik agar hasilnya maksimal," kata Abid di Jakarta, Jumat.
Adib menuturkan pihaknya sudah dua kali menemui otoritas Arab Saudi bernama Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA). Dirinya mengakui, proses pengurusan pendirian kantor cabang di Arab Saudi memang tidak mudah.
Dia pun menginformasikan bahwa BSI saat ini tengah menempuh dua jalur kerja sama agar hal tersebut bisa tercapai. Keduanya adalah business to business (B2B) dan government to government (G2G) lewat Kementerian Luar Negeri serta Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia.
"Kami minta permohonan untuk dibukakan cabang di sana. Tidak mudah memang tapi harus kita usahakan," ucap Adib.
Dia menuturkan, dengan hadirnya kantor cabang di Arab Saudi, BSI bisa memberikan layanan transaksi pembayaran jamaah haji dan umroh melalui BSI. Hal ini juga seiring dengan BSI yang dinilai telah menjadi bank pilihan bagi jemaah haji dan umrah. Ini bisa dilihat dengan pada tahun 2023 BSI menyerap sebanyak 86% pendaftaran jemaah haji melalui bank syariah tersebut.
Menurutnya tingginya potensi itu membuat pihaknya terus mendorong penguatan ekosistem haji, salah satunya di Arab Saudi.
“86% lewat BSI bank syariah, karena orang nyetor engga di bank konvensional lagi, tapi di bank syariah,” ujarnya
pada Bisnis, Jumat (17/11/2023). Pada kesempatan yang sama, Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo menyebut jaringan BSI sudah menjadi tulang punggung untuk mendorong ekosistem haji di Indonesia.
Sehingga, pihaknya terus bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Kementerian Agama untuk mempermudah keberangkatan masyarakat muslim yang daftar haji.
“Kami akan terus meningkatkan layanan, misalnya dengan makin mendekatkan diri ke sektor syariah sebagai bagian dari layanan kepentingan haji dan umroh masyarakat Indonesia,” sebutnya.
Sebagaimana diketahui, BSI memang terus yakin bahwa kinerja perseroan mampu melaju dengan baik, lantaran ditopang oleh sejumlah faktor. Salah satunya, lewat jumlah nasabah. Saat ini, BSI adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar ke-5 di Indonesia yaitu sebanyak 19,22 juta atau tumbuh 10,9% secara (year-on-year/yoy) hingga kuartal III/2023.
Tak hanya itu, BSI juga memperkuat dalam pembiayaan konsumer. Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, bertumbuh 15,94% (yoy). Segmen konsumer mendominasi yaitu sebesar Rp117,92 triliun.
"BSI pun sangat memperhatikan segmen UMKM. Bahkan hingga September 2023 dari pembiayaan berkelanjutan di BSI yang mencapai Rp53,6 triliun, sebagian besarnya yaitu Rp43,4 triliun diserap segmen UMKM," kata Adib.
Faktor lainnya yang menopang optimisme perseroan, kata dia, yakni langkah strategi dalam melakukan transformasi digital. Hal ini dalam rangka memperkuat layanan perbankan syariah di era digital. Adib mencontohkan BSI Mobile saat ini sudah menjadi pilihan mayoritas para nasabah untuk bertransaksi.
Di mana 97% nasabah sudah menggunakan BSI Mobile untuk transaksi harian mereka, dan hanya sekitar 3% nasabah yang masih datang ke cabang untuk bertransaksi. “Per September 2023, transaksi di BSI Mobile mencapai 438 juta transaksi. Naik dari angka 343,78 juta transaksi pada periode yang sama di tahun 2022,” tutur Adib.