MUI Minta Kemenhaj Waspadai Risiko Konsumsi Jamaah Haji di Armuzna

Hajiumrahnews.com — Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengingatkan Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia agar mengantisipasi dengan serius penyediaan konsumsi bagi jamaah haji pada fase puncak ibadah di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

Ia menilai, keputusan menunjuk hanya dua syarikah untuk melayani 203 ribu jamaah haji reguler tahun 2026 berisiko tinggi apabila tidak disertai sistem pengawasan dan mitigasi yang matang.

“Don’t put your eggs in one basket. Artinya, tidak sebaiknya suatu urusan besar hanya diserahkan pada satu atau dua pihak saja,” ujar Anwar Abbas dalam keterangan tertulis kepada media, Jumat (7/11/2025).

Menurutnya, penyediaan makanan bagi ratusan ribu jamaah di lokasi dengan waktu yang sangat terbatas seperti Armuzna memerlukan manajemen logistik yang kompleks. Jika salah satu syarikah gagal memenuhi tanggung jawabnya, dampaknya bisa sangat luas.

“Karena hanya dua syarikah, bila ada yang gagal memenuhi kebutuhan makanan dengan baik, jumlah jamaah yang dirugikan akan sangat besar,” katanya.

Anwar menekankan, sebagai kementerian yang baru dibentuk, Kemenhaj dan Umrah RI perlu membangun kredibilitas sejak awal dengan memastikan pelayanan haji berjalan optimal.

“Apabila Kementerian Haji lengah dan gagal memberikan pelayanan terbaik, tentu akan menuai banyak kritik, tidak hanya dari jamaah haji, tetapi juga dari DPR dan masyarakat luas,” tegasnya.

Ia berharap pelaksanaan haji tahun 2026 menjadi momentum pembuktian kinerja kementerian baru tersebut dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah Indonesia di Tanah Suci.