Segera Hindari! Segala Dosa akan Diampuni Allah SWT, Kecuali Satu Ini

 

HAJIUMRAHNEWS.COM - Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Sebanyak dan sebesar apapun dosa hambanya akan dimaafkan dan diampuni tatkala ia melakukan tobat.

Namun perlu kita sadari bahwa ada satu dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT meski kita sudah melakukan tobat.

Seperti Sabda Rasulullah SAW :
ن سالم بن عبد اللّه قال: سمعت أبا هريرة يقول سمعت رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم- يقول: كلّ أمّتي معافى إلّا المجاهرين، وإنّ من المجاهرة أن يعمل الرّجل باللّيل عملا، ثمّ يصبح وقد ستره اللّه فيقول: يا فلان عملت البارحة كذا وكذا، وقد بات يستره ربّه، ويصبح يكشف ستر اللّه عنه

Artinya: “Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.” [HR. Bukhori].

Dari hadis di atas sudah sangat jelas bahwa setiap umat Islam akan diampuni setiap dosanya, namun demikian satu hal yang tidak diampuni yaitu yang mengumbar dosanya itu.

Dosa yang dilakukan dan ditutupi oleh Allah, merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada umat Islam. Coba bayangan apabila setiap dosa dinampakkan, betapa malunya manusia itu. Namun demikian ketika dosa maksiat yang dilakukan telah ditutupi oleh Allah malah diceritakan sendiri. Maka ini akan menjadi kesalahan yang menyebabkan tidak diampuni dosanya.

Suatu alasan logis, ketika menceritakan kemaksiatan akan ditakutkan menjadi dalil bagi orang diceritakan untuk berbuat maksiat tersebut. Sebagaimana contoh, seorang bapak bercerita pernah mencuri kepada anaknya. Suatu saat jika anaknya mencuri menganggap biasa, karena bapaknya dulu pernah mencuri. Tentunya ini menjadi fatal.

Oleh karena yang demikian, ketika melakukan maksiat atau dosa, pendamlah itu dan jangan ceritakan kepada siapapun. Dan mintalah ampunan kepada Allah agar berkenan mengampuninya. Pastinya setiap dosa yang dilakukan akan diampuni kecuali dosa menceritakan maksiat itu sendiri, Wallahu A’lam Bishowab.