Manusia Merdeka Adalah Menjadi Hamba Allah SWT yang Taat

 

HAJIUMRAHNEWS.COM – Setiap manusia pasti mendambakan kemerdekaan pada dirinya dan ingin merasa bebas serta bahagia dalam menjalani kehidupan.

Namun tahukah kamu, bagi seorang muslim kemerdekaan dan kebahagaian sejati hanya dapat diperoleh dengan menjadi hamba yang taat dan mampu melaksanakan perintah dari Allah SWT.

Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan mengenai hal ini, beliau berkata,


العبودية لله هي حقيقة الحرية، فمن لم يتعبد له، كان عابدا لغيره


“Menjadi hamba Allah SWT adalah kemerdekaan yang hakiki, Barang siapa yang tidak menghamba kepada Allah SWT, dia akan menjadi hamba kepada selain-Nya”. [Al-Majmu’ Al-Fatawa 8/306].


Menjadi budak dunia dan budak hawa nafsu itu belumlah merdeka. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa manusia bisa menjadi budak dunia dan budak harta. Rasulullah SAW Bersabda,


ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺪِّﻳْﻨَﺎﺭِ ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺪِّﺭْﻫَﻢِ، ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﺨَﻤِﻴْﺼَﺔِ ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﺨَﻤِﻴْﻠَﺔِ ﺇِﻥْ ﺃُﻋْﻄِﻲَ ﺭَﺿِﻲَ ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳُﻌْﻂَ ﺳَﺨِﻂَ


“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah dan khamilah (sejenis pakaian yang terbuat dari wool/sutera). Jika diberi, dia senang. Tetapi jika tidak diberi, dia marah.” (HR. Bukhari).

Maksud dari “budak harta” adalah harta dan uang tersebut memperbudak dan memerintahkan manusia untuk mencari mereka (uang). Manusia yang tamak akan patuh saja dengan perintah harta atau uang tersebut.

Inilah kemerdekaan sejati yang dibawa dan diadvokasi oleh para Nabi dan Rasul Allah SWT sepanjang sejarah. Kemerdekaan ini pula yang didambakan oleh Siti Hanah, istri Imran, ketika ia bernadzar tentang anak yang dikandungnya. Katanya, ''Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi anak yang bebas dan merdeka.'' (QS Ali Imran [3]: 35).