Inilah Kisah dan Makna Kalimat Umar bin Khattab: Kamu Punya Uang, Kamu Punya Kuasa

 

HAJIUMRAHNEWS.COM – Para Sahabat Rasulullah SAW memiliki kisah kehidupan yang memiliki arti serta makna yang bisa dijadikan pelajaran di masa kini.

Seperti kisah Sahabat Umar bin Khattab yang memiliki arti yang sarat akan pelajaran tentang pentinya mengenal agama, Seperti di lansir dari Nu online.

Dalam Kitab Jam’ul Jawami’ karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi (wafat 911 H), dikisahkan suatu saat khalifah Umar bin Khattab berkeliling di Kota Mekkah untuk melihat kondisi rakyatnya di sana.

Namun di tengah-tengah perjalanan ia melihat orang yang berjalan dengan sombong sambil berkata bahwa dirinya anak orang terpandang di Mekkah. Mendengar perkataan tersebut, akhirnya Umar bin Khattab berkata :


نْ يَكُنْ لَكَ دِيْنٌ فَلَكَ كَرَمٌ وَإِنْ يَكُنْ لَكَ عَقْلٌ فَلَكَ مُرُوْءَةٌ وَإِنْ يَكُنْ لَكَ مَالٌ فَلَكَ شَرَفٌ وَإِلَّا فَأَنْتَ وَالْحِمَارُ سَوَ

Artinya, “Jika kamu beragama (dengan sempurna) maka kamu memiliki kemuliaan. Jika kamu memiliki akal yang cerdas maka kamu memiliki kewibawaan. Jika kamu mempunyai uang, maka kamu punya kuasa. Dan jika tidak, maka kamu dengan keledai sama saja.” (Imam as-Suyuthi, Jam’ul Jawami’, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: tt], juz, XI halaman 392.

Dalam kisah ini, khalifah Umar hendak menegaskan bahwa kemuliaan dan kewibawaan seseorang tidaklah diukur dengan keturunannya, namun dengan salah satu dari yang 3 hal tersebut.

Pertama, kesempurnaan dalam menjalankan agama Islam, yaitu dengan menunaikan semua kewajiban dan menjauhi semua larangan yang ada di dalamnya.

Kedua, memiliki akal yang cerdas. Orang yang cerdas akalnya akan menjadi manusia yang berwibawa, karena semua ucapan dan tindakannya akan dipikirkan terlebih dahulu dengan benar. Dan akal yang cerdas merupakan pemberian terbaik dari Allah SWT kepada hamba-Nya.


Ketiga, kewibawaan seseorang adalah dengan memiliki uang, sebagaimana slogan yang saat ini viral yakni: “Kamu Punya Uang, Kamu Punya Kuasa”. Slogan ini pada hakikatnya sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW sejak zaman dahulu. Dalam salah satu haditsnya, nabi menegaskan bahwa nilai agama dan dunia setiap orang pada akhir zaman adalah dengan uang. Orang yang memiliki uang banyak akan terlihat berwibawa dan dianggap mulia, begitu juga sebaliknya.