
Hajiumrahnews.com — Peringkat terbaru 20 orang terkaya di Asia per Desember 2025 menunjukkan dinamika baru dalam peta kekuatan ekonomi kawasan. Meskipun India dan China masih mendominasi daftar, kehadiran pengusaha Indonesia dinilai semakin signifikan dan strategis. Data ini dihimpun dari laporan CNBC Indonesia berdasarkan valuasi aset terkini.
Secara sektoral, sumber kekayaan para konglomerat Asia mengalami pergeseran. Jika satu dekade terakhir sektor properti menjadi tulang punggung, kini akumulasi aset terbesar bertumpu pada energi, teknologi, dan infrastruktur. Pergeseran ini mencerminkan perubahan preferensi investor global terhadap aset-aset riil yang dinilai lebih stabil.
Posisi orang terkaya di Asia masih ditempati Mukesh Ambani asal India dengan kekayaan bersih mencapai US$112 miliar. Jarak kekayaan Ambani dengan peringkat kedua tercatat cukup lebar, yakni sekitar US$40 miliar.
Keunggulan Ambani ditopang keberhasilan Reliance Industries melakukan diversifikasi bisnis. Perusahaan yang awalnya berfokus pada kilang minyak kini berkembang pesat di sektor telekomunikasi dan ritel digital.
“Transformasi bisnis Reliance menjadi faktor utama lonjakan valuasi kekayaan Mukesh Ambani,” tulis CNBC Indonesia dalam laporannya.
Di posisi kedua dan ketiga, China menempatkan Zhang Yiming, pendiri ByteDance, dengan kekayaan US$69,3 miliar, disusul Zhong Shanshan dari Nongfu Spring dengan US$68,9 miliar. Kehadiran Zhang Yiming di jajaran atas menegaskan bahwa sektor teknologi internet China masih memiliki nilai tinggi meski menghadapi tekanan regulasi global.
Sementara itu, industri kendaraan listrik menjadi mesin baru pencetak miliarder. Robin Zeng, pendiri CATL, menempati peringkat keenam dengan kekayaan US$56,4 miliar. Hal ini menegaskan kuatnya rantai pasok kendaraan listrik di Asia Timur.
Sorotan khusus tertuju pada Indonesia melalui Prajogo Pangestu. Pendiri Barito Pacific ini berada di peringkat ke-11 Asia dengan total kekayaan US$39,3 miliar. Kenaikan valuasi Prajogo terutama didorong oleh kinerja saham perusahaan-perusahaan grupnya di sektor petrokimia dan energi panas bumi di Bursa Efek Indonesia.
Secara peringkat, kekayaan Prajogo kini berada di atas Jack Ma, pendiri Alibaba, yang menempati posisi ke-20 dengan kekayaan US$29,3 miliar.
“Fakta bahwa pengusaha energi dari Indonesia melampaui beberapa raksasa teknologi menunjukkan terjadinya rotasi minat investor,” tulis CNBC Indonesia.
Analis menilai, investor global saat ini lebih mengapresiasi aset energi dan infrastruktur dibandingkan sektor teknologi yang tengah mengalami koreksi valuasi. Kondisi ini membuka peluang lebih besar bagi negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk memperkuat posisi dalam peta ekonomi Asia.
Daftar 20 Orang Terkaya di Asia (Desember 2025)
Mukesh Ambani (India) – US$112,0 miliar
Zhang Yiming (China) – US$69,3 miliar
Zhong Shanshan (China) – US$68,9 miliar
Gautam Adani (India) – US$65,1 miliar
Ma Huateng (China) – US$63,4 miliar
Robin Zeng (Hong Kong) – US$56,4 miliar
Masayoshi Son (Jepang) – US$54,7 miliar
Tadashi Yanai & Family (Jepang) – US$51,0 miliar
William Ding (China) – US$43,8 miliar
Li Ka-shing (Hong Kong) – US$41,5 miliar
Prajogo Pangestu (Indonesia) – US$39,3 miliar
Idan Ofer (Israel) – US$37,2 miliar
Colin Huang (China) – US$37,2 miliar
Savitri Jindal & Family (India) – US$35,7 miliar
Shiv Nadar (India) – US$35,6 miliar
Lei Jun (China) – US$32,4 miliar
He Xiangjian & Family (China) – US$32,1 miliar
Eyal Ofer (Israel) – US$31,5 miliar
Zheng Shuliang & Family (China) – US$30,4 miliar
Jack Ma (China) – US$29,3 miliar
Sumber: CNBC Indonesia