Hajiumrahnews.com – Presiden Joko Widodo hadir dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta Convention Center. Di tengah momentum kebersamaan itu, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian khusus pada sambutan Wakil Presiden ke-13 RI dan Ketua Dewan Syuro PKB, Ma’ruf Amin.
Menurut Prabowo, sambutan Ma’ruf, meskipun singkat, sangat tepat dan menyentuh inti persoalan nasional. Ia menyebut bahwa penekanan Ma’ruf pada penerapan Pasal 33 UUD 1945—yang mengatur bahwa kekayaan alam dikelola negara demi kemakmuran rakyat—sangat jarang terdengar dalam isyarat politik maupun kajian akademis di beberapa dekade terakhir.
“Saya sangat terkesan dengan Prof. Ma’ruf Amin. Singkat, tidak panjang, tapi sangat esensial, sangat substansial, sangat kena kepada inti masalah,” ujar Prabowo dalam acara tersebut.
Prabowo juga menuturkan apresiasi mendalam atas keberadaan Pasal 33 yang selama proses amandemen sempat terancam dihapus. Ia menyatakan rasa syukur bahwa pasal tersebut tetap dipertahankan, berkat kerja keras pihak-pihak yang memperjuangkan nilai-nilai ekonomi kerakyatan—termasuk PKB.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut bahwa dasar pemikiran pendiri bangsa memang berakar dari pengalaman penjajahan dan perjuangan menentang imperialisme. Karena itu, mereka merumuskan Pasal 33 sebagai bentuk perlindungan atas sumber daya alam agar dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk rakyat.
Pidato Ma’ruf Amin dalam Harlah PKB juga menyampaikan dukungan penuh terhadap visi kesejahteraan rakyat melalui penerapan Pasal 33 UUD. Ia menegaskan bahwa kekayaan alam Indonesia harus dikelola dengan prinsip ‘bumi untuk rakyat’, bukan untuk kepentingan segelintir pihak.
Perayaan Harlah yang juga dihadiri ribuan kader PKB menunjukkan momen konsolidasi internal sekaligus afirmasi terhadap nilai-nilai ekonomi yang berbasis prinsip keadilan dan pemerataan. Prabowo menegaskan, kebersamaan antara dirinya dan PKB—serta hubungan historis dengan NU—menjadi modal moral dalam memperjuangkan asas keadilan ekonomi nasional Rmol.id+1YouTube+1.
Reaksi positif Prabowo terhadap sambutan Ma’ruf Amin menggarisbawahi pentingnya narasi singkat tapi berdampak dalam pidato publik tokoh nasional. Dengan sekali tegur, Ma’ruf berhasil mengangkat kembali fokus nasional terhadap Pasal 33 UUD, simbol penting ekonomi negara.
Lebih dari sekadar wacana politik, langkah ini menunjukkan konsistensi terhadap prinsip ekonomi kerakyatan yang diwariskan pendiri bangsa. Publik kini menanti, apakah momentum ini akan diikuti oleh kebijakan nyata dalam pengelolaan sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat.