Hajiumrahnews.com – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan bahwa ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi solusi global dalam mengatasi kemiskinan yang masih melanda negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka International Islamic Economics and Finance Conference for Sustainable Development (IFESDC) 2025 yang berlangsung secara virtual dari Washington, DC, pada Rabu (22/5/2025).
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menekankan pentingnya pendekatan baru yang berbasis pada prinsip keadilan, inklusivitas, dan keberlanjutan untuk menciptakan pembangunan yang lebih merata. Ia menyatakan bahwa gerakan ekonomi dan keuangan syariah harus menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan global seperti kemiskinan dan ketimpangan.
Konferensi IFESDC 2025 yang mengangkat tema “Mengentaskan Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan untuk Pembangunan Berkelanjutan” diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari 11 negara. Forum ini menjadi ajang penting untuk membahas kontribusi ekonomi syariah dalam menjawab tantangan ketimpangan ekonomi dunia.
Dalam sesi panel konferensi, sejumlah isu penting turut dibahas, termasuk integrasi zakat dan wakaf ke dalam sistem pembangunan nasional serta penyediaan pembiayaan mikro untuk kelompok rentan. Sri Mulyani menekankan bahwa ekonomi syariah memiliki kapabilitas dan kewajiban dalam menjawab isu kemiskinan di banyak negara.
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut hadir dalam konferensi tersebut juga menegaskan pentingnya kepemimpinan inklusif dan etis dalam mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, ketimpangan, dan harmoni antarumat beragama. Ia menyoroti komitmen Indonesia terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui inisiatif pendidikan, kesetaraan gender, kerja sama lintas agama, dan pemberdayaan ekonomi, khususnya melalui instrumen keuangan syariah seperti zakat, wakaf, dan pembiayaan mikro syariah.