Hajiumrahnews.com, Makkah – Prof. Dr. Drs. Budi Agustono, M.S., Guru Besar Ilmu Sejarah dari Universitas Sumatera Utara (USU), bersama istrinya, melaksanakan ibadah haji pada tahun 2025 ini melalui layanan haji khusus Gaido Travel, salah satu penyelenggara haji berizin resmi yang telah berpengalaman lebih dari 22 tahun. Dalam wawancara eksklusif bersama hajiumrahnews.com, Prof. Budi berbagi pandangan mendalam tentang makna ibadah haji, baik sebagai perjalanan spiritual maupun pertemuan lintas peradaban.
Prof. Budi mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran ibadah haji yang dilaluinya bersama Gaido Travel.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan untuk menunaikan ibadah haji dengan sempurna. Mulai dari manasik di Jakarta hingga pelaksanaan seluruh rukun dan wajib haji, semuanya berjalan baik berkat pelayanan profesional dari Gaido Travel,” ungkapnya.
Namun, bagi Prof. Budi, haji bukan hanya sekadar ibadah individual, melainkan juga pertemuan akbar umat manusia lintas bangsa yang menandai momen penting dalam perjalanan peradaban.
“Haji tidak hanya ibadah individual, tapi juga pertemuan akbar umat manusia lintas bangsa. Kita bertemu dengan jutaan Muslim dari berbagai negara, suku, budaya, dan warna kulit – semua bersatu dalam ibadah kepada Allah yang satu. Ini adalah momentum peradaban yang luar biasa.”
Menurut Prof. Budi, ibadah haji adalah cerminan sejarah panjang peradaban umat manusia yang terus berlanjut dari masa lalu, masa kini, hingga masa depan.
“Di balik ritual haji, tersimpan kekuatan sosial, budaya, ekonomi bahkan potensi diplomasi global. Karena setiap jemaah membawa budaya, semangat, dan harapan dari bangsanya untuk membangun perdamaian dan kemanusiaan.”
Haji, bagi Prof. Budi, bukan hanya sekadar ritual yang harus dilaksanakan, tetapi juga perjalanan yang memiliki dimensi sosial yang luas. Haji mabrur, menurutnya, adalah tanda bukan hanya kelengkapan ibadah, tetapi juga perilaku sosial yang harus dibawa pulang ke masyarakat.
“Tanda haji mabrur adalah menebar salam dan memberi makan – nilai-nilai ini harus kita bawa pulang dan sebarkan di masyarakat. Jika seluruh jemaah haji dari berbagai negara saling terhubung dan memiliki misi peradaban, maka dunia akan lebih damai dan harmonis.”
Di akhir wawancara, Prof. Budi mengajak umat Islam, khususnya generasi muda, untuk memaknai ibadah haji sebagai momentum besar untuk perubahan.
“Haji adalah momentum besar untuk menyatukan umat dalam keberagaman, dan membangun jaringan peradaban Islam yang damai, adil, dan sejahtera.”
Ibadah haji, bagi Prof. Budi, bukan sekadar kegiatan ritual, tetapi perjalanan menuju perubahan sosial yang lebih besar dan pembentukan jaringan peradaban Islam yang harmonis di dunia.