Bahagianya Pasangan Jemaah Haji Buta Ini Sentuh Kakbah untuk Pertama Kalinya

Hajiumrahnews.com – Kebahagiaan tak terbendung menyelimuti sepasang jemaah haji tunanetra asal Yordania ketika mereka berhasil menyentuh Kakbah untuk pertama kalinya di Masjidilharam, Makkah. Momen sakral yang selama ini hanya mereka bayangkan dalam doa dan cerita, akhirnya menjadi nyata dan bisa dirasakan langsung oleh tangan mereka.

Dalam suasana penuh haru, pasangan tersebut berdiri bergandengan tangan, dikelilingi aura spiritual yang mendalam. Mereka tidak melihat Kakbah dengan mata, tetapi merasakan kehadirannya melalui detak jantung, air mata syukur, dan keyakinan yang kokoh.

"Sebelum tiba, saya sangat ingin melihatnya. Tetapi ketika mencapainya, saya merasakan keagungan ilahi dan spiritual. Itu melampaui kata-kata," ungkap sang suami dalam wawancara bersama saluran televisi Al Ekhbariya, tanpa menyebutkan identitasnya dan sang istri.

Sang istri pun turut berbagi perasaan: "Saya merasakan kebahagiaan yang tak terlukiskan ketika tiba di Makkah. Saya percaya Tuhan telah membuka jalan bagi kami untuk menjalani ibadah besar ini," tuturnya dengan suara penuh haru.

Momen ini menjadi bukti nyata inklusivitas penyelenggaraan ibadah haji yang kian ditingkatkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Berbagai inisiatif diluncurkan untuk mempermudah jemaah dari berbagai latar belakang dan kondisi fisik agar dapat menjalankan manasik haji dengan penuh martabat dan kemudahan.

Salah satu program unggulan yakni "Rute Makkah", kini melayani delapan negara melalui 12 titik keberangkatan. Inisiatif ini menyederhanakan proses imigrasi dan keberangkatan jemaah dengan bantuan teknologi modern dan petugas multibahasa.

Menurut Mayor Jenderal Saleh Al Murabba, Direktur Jenderal Paspor Arab Saudi, lebih dari 1,47 juta jemaah dari luar negeri telah tiba di Arab Saudi hingga awal Juni 2025. Ini menjadi indikasi kuat bahwa upaya penyempurnaan sistem pelayanan haji telah memberi dampak positif secara global.

Momen yang dialami pasangan tunanetra ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga menjadi pengingat tentang makna spiritual haji yang melampaui batas fisik—bahwa setiap langkah menuju Baitullah adalah tentang iman, kerinduan, dan ketulusan hati.