Menag: Semua Masalah Haji 2025 Sudah Terurai

Hajiumrahnews.comMenteri Agama Nasaruddin Umar memastikan bahwa seluruh persoalan yang dihadapi selama penyelenggaraan ibadah haji 2025 telah berhasil diatasi. Meski demikian, ia mengakui masih terdapat beberapa aspek yang perlu disempurnakan untuk pelaksanaan haji di masa mendatang.

"Tentu ini kita bisa maklumi karena banyak sekali perubahan dari tadinya satu syarikah menjadi delapan syarikah, jadi anak tangganya loncat menjadi satu ke delapan," ujar Menag setelah melaksanakan umrah wajib setibanya di Makkah, Sabtu (31/5/2025) pagi waktu Arab Saudi.

Perubahan signifikan dari satu syarikah menjadi delapan syarikah menimbulkan berbagai konsekuensi. Namun, berkat kejeniusan dan keberanian petugas di Tanah Suci dalam berijtihad, potensi masalah berat dapat diselesaikan. "Ternyata bisa terselesaikan dengan baik, bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan," tambahnya.

Menag menekankan bahwa tantangan ini menjadi pembelajaran berharga untuk persiapan haji mendatang, terutama dalam mengelola jamaah dengan konsep syarikah non-tunggal seperti tahun-tahun sebelumnya.

Beberapa persoalan yang dihadapi Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi selama musim haji 2025 antara lain distribusi kartu nusuk (semacam paspor haji), pasangan suami istri serta pendamping lansia yang terpisah, hingga urusan koper.

Masalah ini muncul karena pergerakan jamaah yang berbasis kloter di tanah air berubah menjadi layanan berbasis syarikah saat tiba di Makkah. Akibatnya, jamaah dalam satu kloter tidak semua berada di hotel yang sama karena perbedaan syarikah.

Menag berharap pengalaman ini menjadi dasar evaluasi dan perbaikan sistem penyelenggaraan haji di masa depan, guna memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah Indonesia.