Hajiumrahnews.com, Jakarta – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), mengungkapkan adanya wacana pengurangan kuota jemaah haji Indonesia untuk musim haji 1447 Hijriah (2026). Hal ini disampaikan Gus Irfan dalam pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi yang membahas evaluasi pelaksanaan haji 2025 serta persiapan untuk haji 2026 di Jeddah, Arab Saudi pada Selasa, 10 Juni 2025.
“Ada wacana pengurangan kuota hingga 50 persen oleh pihak Saudi. Saat ini kami sedang melakukan negosiasi,” ungkap Gus Irfan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com.
Gus Irfan juga menegaskan bahwa manajemen haji untuk tahun depan akan beralih dari Kementerian Agama (Kemenag) ke BP Haji. Dengan adanya peralihan ini, akan ada sejumlah sistem manajemen baru yang diterapkan untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran ibadah haji.
“Karena manajemen haji untuk tahun depan akan beralih dari Kementerian Agama ke BP Haji, dan akan ada sistem manajemen baru yang kami sampaikan,” ujar Gus Irfan.
Pemerintah Arab Saudi juga mendorong pembentukan task force bersama Indonesia untuk mempersiapkan haji 2026. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan akurasi data jemaah, terutama yang terkait dengan aspek kesehatan (istithaah), penerbangan, akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga tenda di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Terdapat sejumlah kebijakan baru yang diterapkan oleh Arab Saudi,” lanjut Gus Irfan.
Beberapa kebijakan baru yang diterapkan oleh Arab Saudi antara lain:
Pembatasan jumlah syarikah maksimal dua perusahaan.
Pengetatan standar kesehatan jemaah.
Pengawasan standar hotel, porsi makanan, dan jumlah kasur per jemaah.
Pelaksanaan dam haji hanya diperbolehkan di dua tempat: negara asal atau di Arab Saudi melalui perusahaan resmi yang ditunjuk oleh kerajaan, yaitu Ad-Dhahi.
Jika jemaah melakukan pelanggaran terhadap kebijakan ini, mereka akan dikenakan sanksi.