Hasbullah, Tukang Bumbu Asal Pandeglang yang Wujudkan Impian Haji Bersama Istri

 

Hajiumrahnews.com – Di tengah lautan jutaan jamaah yang tengah menunaikan ibadah haji 1446 H / 2025 M, terdapat satu kisah sederhana yang sarat inspirasi. Namanya Hasbullah, seorang penjual bumbu dapur yang sehari-hari berjualan di Pasar Rawa Lele, Jakarta Barat. Hari ini, Sabtu (7/6/2025), ia resmi menjadi tamu Allah, bersama istri tercinta.

Lelaki asal Kampung Batu Bantar, Pandeglang, Banten ini telah 13 tahun mengadu nasib di Ibu Kota. Sehari-hari, ia memanggul harapan dari lapak kecilnya yang menjual bawang, kunyit, kemiri, dan berbagai bumbu dapur. Namun di balik rutinitas itu, tersimpan niat besar: berangkat haji.

“Saya dari dulu punya impian ke Baitullah. Alhamdulillah, berkat tabungan sedikit demi sedikit dari jualan bumbu, tahun ini saya dan istri bisa berangkat haji khusus. Ini semua karena izin dan kasih sayang Allah,” ujar Hasbullah dengan mata berkaca di sela-sela mabit di Mina.


Bertemu Tokoh Banten, Seruan dari Hati

Dalam suasana khidmat di tenda Mina, Hasbullah sempat bersua dengan M. Hasan Gaido, tokoh Banten yang juga pemilik dan pendiri Gaido Group dengan unit usaha Gaido Travel, Gaido Bank Syariah, Banten Restoran dan Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound di Serang Banten. Pertemuan itu menjadi momen istimewa bagi Hasbullah, karena ia bisa menyampaikan pesan yang lahir dari pengalaman hidupnya sendiri.

“Saya mengajak saudara dan sahabat semua, ayo menabung untuk berhaji. Berangkatlah selagi muda dan selagi sehat. Karena haji butuh tenaga, fisik, dan semangat. Dan percayalah, haji itu nikmat luar biasa,” ungkap Hasbullah mantap.

Hasbullah adalah bukti nyata bahwa haji bukan hanya milik mereka yang bergelar, berkuasa, atau bergaji tinggi, melainkan milik mereka yang tekun, sabar, dan yakin bahwa Allah akan memanggil.


Haji Mabrur, Terkoneksi dengan Kebaikan

Kisah Hasbullah seolah meneguhkan nilai “Haji Mabrur, Terkoneksi dengan Kebaikan” yang digaungkan dalam pelaksanaan haji tahun ini. Dari pasar kecil di Jakarta hingga pelataran Mina, perjuangannya menyentuh hati banyak orang.

Hasbullah bukan hanya pergi berhaji, ia sedang mengajarkan makna niat, sabar, dan tawakal kepada kita semua. Bahwa impian itu mungkin, sejauh keyakinan dijaga dan usaha tak pernah henti.

“Semoga saya dan istri bisa menjadi haji mabrur, dan semoga kisah ini jadi semangat buat yang lain,” tutupnya.