Arab Saudi Siapkan 12 Juta Porsi Makanan bagi Jamaah Haji 2025, Libatkan 380 Perusahaan Katering

Hajiumrahnews.com – Dalam persiapan intensif menghadapi puncak ibadah haji 1446 H/2025 M, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka menyiapkan 12 juta porsi makanan untuk seluruh jemaah haji dari berbagai negara. Operasi besar ini melibatkan sedikitnya 380 perusahaan katering resmi, yang bertugas mendistribusikan makanan di berbagai lokasi ibadah seperti Arafah, Muzdalifah, Mina, dan Makkah.

Layanan katering ini menjadi salah satu komponen vital dalam penyelenggaraan ibadah haji, bukan sekadar menyajikan makanan, tetapi juga menjaga kualitas gizi, keamanan pangan, serta efisiensi distribusi di tengah kondisi operasional yang sangat dinamis.

Pemerintah Tak Segan Alokasikan Anggaran Besar

Ketua Asosiasi Katering Tempat-Tempat Suci di Makkah, Mohammed al-Sharif, menyampaikan bahwa komitmen pemerintah Arab Saudi terhadap kenyamanan jemaah tercermin dari kesiapan anggaran yang besar.

“Pimpinan tidak segan-segan mengeluarkan biaya dalam melayani tamu jamaah,” ujar al-Sharif.

Ia menambahkan bahwa sejauh ini telah dilakukan enam kali pertemuan teknis dengan berbagai instansi untuk mengantisipasi potensi kendala dan meningkatkan mutu pelayanan.

Sistem Pengawasan dan Latihan Simulasi

Untuk memastikan keamanan pangan dan kelancaran operasional, asosiasi katering juga menjalin kemitraan erat dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Kolaborasi ini menghasilkan sistem pengawasan pangan terpadu yang mengatur standar kebersihan, suhu makanan, dan titik distribusi.

Latihan simulasi penyediaan makanan turut dilaksanakan sebelum dimulainya masa puncak haji. Kegiatan ini melibatkan kontraktor katering, petugas keamanan, dan regulator, bertujuan mengidentifikasi titik rawan dalam rantai penyajian dan distribusi makanan.

Inovasi: Dapur Percontohan dan Energi Listrik

Salah satu inovasi penting musim haji tahun ini adalah penerapan dapur percontohan di wilayah Makkah. Di lokasi ini, makanan disiapkan lebih awal, kemudian didistribusikan ke lokasi ibadah untuk dimasak dan disajikan langsung kepada jemaah.

Menurut Ibrahim al-Saini, salah satu pemilik perusahaan katering, kondisi operasional saat musim haji sangat berbeda dari hari-hari biasa. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang efisien dan berdaya tahan tinggi.

“Semua otoritas bekerja siang dan malam untuk menjamin kenyamanan dan kebutuhan makan para peziarah,” ujarnya.

Inovasi lainnya adalah penggunaan sistem memasak berbasis listrik, menggantikan gas minyak tanah. Langkah ini dinilai lebih aman, cepat, dan ramah lingkungan. Al-Saini menyebutnya sebagai “lompatan besar” dalam kualitas pelayanan.

“Keberhasilan ini bukan datang tiba-tiba, tapi buah dari perencanaan matang, kolaborasi lintas instansi, serta inovasi berkelanjutan dalam melayani para jamaah haji,” tegasnya.

Kolaborasi Instansi dan Pengawasan Stok Makanan

Pemerintah Kota Makkah juga bersinergi dengan Kementerian Perdagangan Arab Saudi untuk menjamin ketersediaan stok bahan pangan selama seluruh rangkaian ibadah haji berlangsung. Seluruh rantai suplai—dari produsen hingga titik distribusi akhir—dipantau secara ketat untuk mencegah kekurangan logistik.